Lompat ke isi

Halaman:Srigala Melolong di Hastinapura.pdf/25

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

23

bahwa sudah sekean lama diatas Tjakrawala ada dua ekor naga jang sedang berperang heibat sekali, berebut sebuah mustika nama Sasraludira, jaitu tanda keradjaan dari djagadnja bangsa naga.

Jang satu Naga Erawata, jang lain Naga Kowara, dua-dua sama gagahnja, bertempur untuk merebutkan kedudukan, sebab siapa jang pegang mustika Sasraludira, dialah jang mendapat kedudukan sebagai maha radja jang disembah oleh lain-lain radja ketjil diseluruh djagadnja bangsa naga. Sudah dua ratus tahun lamanja kedua naga itu bertempur tiada berhenti-hentinja, sebentar Naga Erawata jang dapat mustika itu, tapi kemudian kena dirampas lagi oleh Naga Kowara, lalu kena lagi oleh Erawata, demikianlah seterusnja tiada sudah-sudah, bergumul saling terkam saling himpit, tempatnja berpindah-pindah memutari seluruh dunia, menerbitkan kilat-tatit dan hudjan angin jang maha dahsjat, hingga dibetulan mana sadja mereka berada, nistjaja muka bumi dibawahnja berada dalam huru-hara, hudjan lisus pantjawura, puhun-puhun mendjadi tumbang sungai-sungai sama bandjir, segala pendirian rusak binasa.

Sampai pada hari itu, pengestinja Dewi Kunti jang telah membikin Bagawan Druwasa mendjadi kaget, dari lantaran kagetnja itu maka tjiptanja sang maharsi jang tertudju untuk mendjangkitkan Bidadari Gandasari, telah merupakan sematjam kilat halilintar jang kekuatannja tiada berwatas, djustru djalannja membentur kedua radja naga jang sedang tarung berpulat-pulatan itu, histanja sebagai disambar geledek seribu, maka petjahlah pergulatan itu, dua-duanja terpelanting, jang satu kedjurusan Barat jang lain kearah Timur, hingga terpisah dalam djarak setengah djagad djaohnja.

Pada waktu itu mustika Sasraludira djustru tergenggam oleh Naga Kowara, maka setelah hilang kagetnja segera ia lari mentjari tempat sembunji, kebetulan ia menampak gowagarbanja sang Destarastra sedang terbuka, maka lalu ia njelorot masuk