Lompat ke isi

Halaman:Srigala Melolong di Hastinapura.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

13

Retna Dewi Gendari adalah istrinja Prabu Destasrastra, ia bergirang bukan sadja oleh karena perginja Prabu Pandu itu telah membikin suaminja mendjadi radja dan ia sendiri mendjadi permaisuri, hanja pun ada sebab-sebab lain jang memperkuatkan alasannja. Untuk mengetahui itu lebih djelas, marilah kita tuturka- kan beberapa peristiwa jang sudah lampau.

Putra Hastinapura adalah tiga orang banjaknja, jang paling besar Raden Destasrastra, kedua Pandudewanata, ketiga Yama Widura. Mereka semua adalah anaknja bagawan Abiasa, pandita agung jang diminta oleh ibusuri Dewi Gandawati, supaja tolong menjambungkan turunan keradjaan, oleh karena radja Kuru jang paling penghabisan Prabu Wijitrawirja telah meninggal dunia sebelumnja mempunjai anak, dengan meninggalkan keduwa orang istrinja jang masih muda mendjadi djanda, dua orang putri dari negeri Kasi bernama Dewi Ambika dan Dewi Ambalika.

Bagawan Abiasa adalah putranja Dewi Gandawati sendiri, jang didapat dari suaminja dulu nama Bagawan Parasara, seorang pandita agung turunan jang keempat dari Bagawan Karnamudja di Saptaregga. Sang Bagawan Abiasa latih sudah sairibalarea, jaitu badannja sudah berserupa Dewata, tapi romandja panjang, berambut gondrong dan berserabut, matanja besar dan menakoet- kan, sorot pandangannja dalam mendjiam, dan rambut kumisnja pun banjak pandjang, dan tempat tinggalnja djuga agak tersembunji pula ditengah sunji maka ia dinamakan djuga Maharisi Kresna Dwaipayana.

Pada suatu malam jang sudah didjandjikan, Retna Dewi Ambika telah sedia untuk menerima kedatangan Bagawan Abiasa, tapi ketika menengok romandja sang resi itu, Dewi Ambika telah djadi ketakoetan, maka ia lalin menutup matanja, tiada berani melihat sadjarah. Demikian maka ketika melahirkan anak ter- wujud kedu matanja buta dan anak itulah jang dinamakan Destasrastra.

Datang gilirannja Dewi Ambalika, jang djuga takut sekali melihat Sang Abiasa, hingga parasnja putjat sekali dan melengos