Halaman:Sorga Ka Toedjoe novelisation.pdf/6

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

BAGIAN KEDOEA

Hadidjah

HARI soedah djadi semangkin soré. Permainja alam, terangnja tjoeatja, meskipoen tertoetoep dengan goendoekan-goendoekan awan dan kesoenjiannja tempat itoe, jang tjoema kadang-kadang sadja terganggoe oléh soara otjèhannja boeroeng-boeroeng, sebagai djoega mendjadi katja bagi perasaan hati Hadidjah jang tidak melihat.

Lagoe jang ia perdengarkan dengan guitaarnja, diikoeti dengan soeara njanjian jang perlahan, meskipoen ada lagoe jang menggembirakan, ada menimboelkan djoega perasaan mengharoekan bagi jang mendengar.

Dari djaoeh Rasminah soedah dapat dengar soeara guitaar jang ditaboeh oléh bibinja. Ketika soedah datang dekat kepekarangan roemah, Rasminah perlahan-lahan tindakannja dan dengan djalan berindap-indap menjampérkan Hadidjah jang sedang doedoek disatoe bangkoe kebon dibawahnja satoepohon besar. Rasminah biarkan Hadjidjah mainkan guitaarnja dan menjanji, dengan tidak menegoer soeatoe apa. Iapoen tidak kasih kentara jang ia berada didekat sitoe.

Dari parasnja Hadidjah orang bisa dapat kenjataan bahwa perempoean jang tidak melihat itoe ada kenangkan apa-apa dengan memainkan lahoe jang sedang dinjanjikan itoe. Ketika soedah habis menjanji dan berhenti taboeh guitaarnja, Hadidjah bingoeng seketika lamanja, dengan paras sedih, kemoedian ia menghela napas pandjang dan berkata seorang diri :

Apakah akoe nanti bisa bertemoe lagi padanja di doenia ini, akan menjatakan akoe poenja perasaan menjesal, soedah berlakoe begitoe terboeroe napsoe, Akoe merasa pasti ia masih hidoep, tapi dimana ?"

6