Halaman:Sorga Ka Toedjoe novelisation.pdf/57

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

„Tidak adil ?” menanja Hoesin. „Tidak adil bagaimana, ’bang ?”

„Ia taoe jang akoe tjintakan padanja dengan segenap hati dan djiwakoe,” berkata Kasimin sembari menghela napas, „tapi meski begitoe, ia masih tjemboeroekan akoe main gila sama lain perempoean dan keloearkan perkataan-perkataan jang meloekakan hatikoe. Dari sebab itoe, dalam kegoesaran akoe telah tinggalkan padanja dan sedari itoe waktoe akoe selaloe kenangkan padanja !”

„Kalau abang selaloe kenangkan dan masih tjinta pada Hadidjah, kenapatah abang tidak maoe tjari padanja ?” menanja Hoesin.

„Ja, akoe poen menjesal soedah tidak berlakoe begitoe pada beberapa tahoen doeloe, tapi itoe tempo keangkoehankoe tidak mengizinkan akoe pergi mentjari padanja, dan sekarang,” berkata Kasimin sembari napas dan paras menjesal, „akoe tidak taoe dimana Hadidjah ada berdiam, karena doea tahoen doeloe ketika akoe tjari ianja di Pontjol, ia soedah tidak ada lagi disitoe dan tiada seorang djoega jang mengetahoei ia pindah ke mana”.

„Apa abang akan merasa girang djika bisa bertemoe dan berkoempoel kembali sama Hadidjah ?” menanja Hoesin sembari awaskan Kasimin poenja paras moeka.

Kasimin tidak mendjawab dan awaskan Hoesin seketika lamanja, sebagai orang henda mengetahoei apa jang sedang dipikirkan oleh itoe pemoeda. Kemoedian ia menjahoet :

„Kenapa kau menanja begitoe ? Apa kau taoe di mana Hadidjah ada berdiam sekarang ?”

Hoesin tidak lantas menjahoet, hanja awaskan sadja pada Kasimin, hingga ia ini djadi berkata lagi :

„Baroesan kau seboet namanja Hadidjah, apakah kau kenal padanja dan tahoe dimana ia berdiam sekarang ? Bilanglah, Hoesin, bilanglah padakoe dimana Hadidjah ada beroemah sekarang ?” Sembari berkata demikian Kasimin pegang dan gonjang-gonjang badannja Hoesin.

55