Halaman:Sorga Ka Toedjoe novelisation.pdf/42

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

„Astaga, dipegat oleh Parta dan kawannja”, memotong Hadidjah dengan kaget dan koeatir, „abis apakah soedah terdjadi ?”

„Sebab ketakoetan saja djadi kesasar didalam hoetan”, meneroeskan Rasminah, „tetapi bisa meloloskan diri dari Parta dan kawannja itoe. Beroentoeng saja bisa tjari perlindoengan diroemahnja toean Hoesin, jang sekarang antarkan saja kemari, sesoedahnja toean Hoesin kasi adjaran jang pantas pada Parta dan goendalnja”.

„Toean Hoesin ?” menanja Hadidjah. „Siapa itoe toean dan mana ia sekarang ?”

Hoesin samperkan Hadidjah dan berkata :

„Saja merasa soekoer sekali soedah bisa memberikan pertolongan pada nona Rasminah. Saja harap sadja jang boeat hari kemoedian ia tidak nanti dapat ganggoean lagi dari itoe pemoeda tjeriwis”

„Toean ini siapa dan tinggal dimana ?”

„Saja bernama Hoesin, berasal dari Betawi, tapi sekarang sedang melakoekan pekerdjaan mengoekoer hoetan disebelah barat sini boeat toean tanah, karena saja ada mendjadi landmeter”.

„Ja, saja moesti membilang terima kasih pada toean boeat toean poenja pertolongan pada Rasminah. Kalau tidak ada toean, saja tidak tahoe apa soedah terdjadi pada dirinja saja tidak tahoe apa soedah terdjadi pada dirinja saja poenja keponakan itoe, karena soedah lama Parta ada taroh hati pada Rasminah jang soedah tidak maoe ladeni padanja. Baik djeega kita sekarang akan lekas pindah ke Betawi, hingga taoesah mesti dapat ganggoean lebih djaoeh lagi dari dianja”.

Hoesin menengok pada Rasminah, siapa ketika itoe sedang mengawaskan padanja, tapi boeroe-boeroe toendoekkan kepalanja dengan paras berobah merah melihat Hoesin ada mengengok padanja. Sesoedah berdiam sesa’at, Hoesin berkata lagi pada Hadidjah :

40