Halaman:Sorga Ka Toedjoe novelisation.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ketika ia itoe hendak menarik napasnja jang pengabisan, bahwa ia, Kasimin, boleh berdiam teroes dan oesahakan itoe kebon sebegitoe lama ia maoe, asal sadja oeang sewa’annja kasimin bajar dengan betoel padatoean tanah? Dengan tjara bagaimana toean tanah nanti bisa Kasimin dari itoe kebon, itoelah Kasimin tidak bisa pikir, sebab oeang séwa tanah, Kasimin selaloe bajar dengan betoel dan beloem pernah menoenggak.

Dengan tindakan pelahan dan kepala penoeh dengan roepa-roepa pikiran, Kasimin teroeskan tindakannja akan poelang kepondoknja.

Betoel sadja ketika Kasimin hendak poelang kepondoknja, adalah ditempat pembrentian autobus di Senen, Batavia-Centrum, orang dapat lihat Rasminah toeroen dari satoe autobus jang baroe sampai dari Bogor.

Meskipoen baroe ini kali Rasminah pernah datang di Betawi sendirian, iapoenja kelakoean tidak oendjoekkan demikian. Dengan tidak takoet-takoet atau sangsi-sangsi, satoe tangannja menenteng koffer, Rasminah memanggil satoe deeleman dan naikkan koffernja keitoe kendaraan, kemoedian, sesoedah ia sendiri naik, laloe menjoeroeh koesirnja djalankan deelemannja ke Kwitang.

Di satoe roemah jang sederhana, deeleman diberhentikan dan Rasminah toeroen dari itoe kendara’an.

Beberapa menit kemoedian kita dapatkan Rasminah soedah ada dihadapannja toean dan njonja Moestapa, siapa samboet kedatangannja Rasminah dengan penoeh kegirangan. Mereka ingat betoel pada Hadidjah dan pertoeloengan apa jang Hadidjah soedah pernah berikan pada mereka, selagi Hadidjah masih tinggal sama ajahnja jang hartawan.

Ketika Rasminah soedah toetoerkan maksoed kedatangannja di Betawi, Moestapa lantas sadja berkata :

„Kebetoelan sekali kedatanganmoe ini, Rasminah, sebab dalam beberapa hari ini fabriek tenoen di Tanah-

22