Halaman:Sorga Ka Toedjoe novelisation.pdf/18

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

„Rekening......... tidak lain dari rekening sadja kalau akoe datang kesini.........!” Parta mendjawab dengan goesar.

Marsiti djadi mendongkol dapat itoe penjahoetan dan berkata: „Dan kaoe...... tidak lain tjoema marah-marah sadja dan tekoek moeka kalau ada disini!”

„Mana akoe bisa bersenang kalau selaloe dikeroeboeti toekang rekening?”

„Kau toch bisa minta tjoekoep oeang akan membajar itoe semoea rekening dari kau poenja ajah. Djangan bikin akoe djadi maloe sadja sama itoe toekang-toekang rekening jang kalau datang kemari selaloe mengomel kalang kaboet, djika rekeningnja tidak dibajar!”

„Berapa kali akoe moesti bilang sama kaoe jang ajahkoe tidak maoe kasi oeang banjak-banjak lagi sama akoe! Djangan sentara boeat membajar rekening, boeat akoe blandja sadja soedah hampir tidak tjoekoep!”

„Mana bisa djadi tidak dapat kalau kaoe minta! Ajahmoe toch mempoenjai banjakn oeang!”

„Ajahkoe sekarang lagi poesing dan moesti goenakan banjak oewang akan membeli tanah dioedik, dari itoe akoe tidak bisa dapat oewang banjak-banjak lagi. Kaoe moesti berlakoe himat dan djangan bikin akoe tambah kesal sadja!”

„Siapa jang bikin kau kesal? Akoe tidak, tapi kau jang bikin akoe djadi maloe dan kesal!”

Parta awaskan Marsiti dengan perasaan mendongkol dan djemoe, kemoedian ia berbangkit dari doedoeknja dan dengan tidak berkata-kata lagi, laloe djalan keloear dari itoe roeangan.

Dengan tindakan pelahan Parta keloear dari roemahnja. Pikirannja ada penoeh dengan parasnja Rasminah jang tjantik. Ia bajangkan bagaimana beroentoeng ia akan rasakan djika bisa beristeri dengan itoe gadis jang berparas élok dan bersoeara merdoe. Djika ia lagi kesal, Rasminah tentoe bisa hiboerkan ia dengan

18