Halaman:Sorga Ka Toedjoe novelisation.pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

bisa melihat, ia berkata: „Ja, bibi, saja nanti berlakoe hati-hati”.

Sesoedah oetjapkan itoe perkata’an Rasminah laloe berbengkit dari doedoeknja dan djalan masoek kedalam roemah.

Satoe malam telah berlaloe dengan tjepat. Esok paginja selagi Rasminah doedoek mendjait, dengan disebelahnja doedoek Hadidjah, Rasminah berkata pada sang bibi:

„Bibi, beras soedah hampir habis lagi, sedang oeang simpanan bibi poen tjoema tinggal sedikit sadja. Ras sekarang soedah besar dan bisa mendjaga diri dengan baik. Apakah tidak lebih baik kalau Ras pergi sadja ke Betawi dan mentjari pekerdja’an disana ? Dengan begitoe boekan sadja bisa mentjari oeang, tapi poen Ras bisa djaoehkan diri dari Parta”.

Hadidjah tidak lantas menjahoet hanja berdiam doeloe sebentar sebagai orang lagi berpikir, kemoedian laloe berkata :

„Kalau kaoe maoe pergi ke Betawi akan mentjari pekerdja’an kaoe boleh tinggal menoempang diroemahnja toean Moestapa, akoe poenja kenalan lama. Tapi disana kaoe djangan sembarangan bergaoel sama orang dan haroes djaga diri dengan baik”.

„Tentoe saja nanti djaga diri dengan baik, bibi. Kalau Ras soedah dapat pekerdja’an, Ras nanti balik kemari akan ambil bibi boeat pindah ke Betawi”.

„Kalau kaoe poenja niatan soedah tetap begitoe, baiklah kaoe bikin persedia’an akan berangkat ke Betawi. Bésok atau loesa kau boléh pergi, soepaja djangan dapat ganggoean lebih djaoeh dari Parta”.

„Kalau bibi bilang begitoe, baiklah loesa sadja Ras berangkat, sebab Ras maoe pesan teman-teman doeloe soepaja mereka lihat-lihat dan bantoe rawati bibi selama Ras lagi tidak ada diroemah”.

Sesoedah berkata demikian Rasminah laloe berbangkit dan masoek kedalam kamarnja, oentoek pakaiannja jang hendak dibawa ke Betawi.


16