Halaman:Sorga Ka Toedjoe novelisation.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

sadja karena Rasminah tidak tjinta toean, tapi djoega sebab toean soedah mempoenjai isteri. Semoea orang tahoe jang toean Parta ada beristerikan Marsiti”.

„Marsiti tjoema satoe istri piara’an sadja. Saja poenja kedoea orang-toea tidak taoe jang saja piara Marsiti itoe. Kalau njonja soeka kasihkan Rasminah sama saja, saja nanti boeang Marsiti itoe dan kawin sama Rasminah”.

„Soedahlah, toean, tidak perloe toean roendingkan ini hal lebih djaoeh. Saja soedah bilang jang saja ta’ bisa terima toean poenja lamaran boeat dirinja Rasminah”.

Mendengan itoe oetjapan, Parta poenja paras lantas berobah mendjadi beringas. Ia bangkit dari krosinja dan dengan tidak oetjapkan sepatah perkata’an lagi, lantas sadja ia berdjalan keloear, tinggalkan Hadidjah sendirian diitoe roeangan.

Mendengar Parta soedah berlaloe, Hadidjah lantas menarik napas legah dan dengan soeara sedikit keras laloe panggil Rasminah, jang tidak lama kemoedian kelihatan keloear menjamperkan pada sang bibi. Hadidjah persilakan Rasminah doedoek didekatnja, kemoedian berkata :

„Kaoe tentoe bisa doega apa maoenja Parta itoe dengan iapoenja kedatangan disini?”

„Ja, bibi.”

„Bagaimana pikiranmoe sekarang. Apa kau maoe bersoeamikan dia?”

„Saja lebih soeka mati dari pada moesti bersoeami sama Parta, bibi”.

„Djika kau selaloe tolak lamarannja ia tentoe berdaja teroes akan dapatkan kaoe. Kalau kau poenja pikiran tetap begitoe, kau haroes berlakoe hati-hati terhadap dia, jang terkenal sebagai satoe pemoeda mata kerandjang, jang tidak soengkan akan goenakan segala daja boeat bisa sampaikan maksoednja”.

Mendengar itoe omongan Rasminah poenja paras berobah mendjadi sedikit poetjat. Ia manggoetkan kepalanja, kemoedian ketika ingat bahwa sang bibi tidak

15