Halaman:Sorga Ka Toedjoe novelisation.pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

BAGIAN KETIGA

Peminangan jang ditolak

BEBERAPA hari telah berlaloe.
Pada soeatoe pagi selagi Hadidjah berdoedoek sendirian dipertengahan reomahnja, karena Rasminah lagi masak didapoer, Parta telah datang mengoendjoengi.

Sesoedah dipersilakan doedoek dan Parta menanjakan kesehatannja Hadidjah, Parta, dengan roepa sangsi achirnja telah menanja :

„Bagaimana, njonja, bagaimana poetoesannja dengan saja poenja lamaran boeat dirinja njonja poenja keponakan ?”

„Sebagaimana soedah beroelang-oelang saja kasi taoe pada toean, Rasminah beloem ada niatan akan menikah”, Hadidjah mendjawab.

„Ach, itoe tjoema satoe alasan sadja akan menolak lamaran saja. Saja ingin sekali mendapat taoe, kenapa Rasminah begitoe membentji sama saja. Saja kirimi oewang belandja ia tolak, saja kirimi pakaian ia kirim kembali. Apakah sebabnja ?”

„Betoel, toean, Rasminah beloem ada mempoenjai niatan akan bersoeami. Djikan ia kelihatannja sebagai membentji sama toean, itoelah ada karena toean poenja perboeatan sendiri”.

„Saja poenja perboeatan sendiri ? Ach, mana bisa djadi ? Apakah jang saja soedah berboeat ?”, Parta menanja.

„Apakah toean tidak merasa jang dengan selaloe menjegat ia disini dan sana, dan kadang-kkadang djoega kedjar-kedjar padanja, toean tidak bikin ia djadi ketakoetan dan dengan begitoe djadi membentji sama toean ?”

13