Halaman:Siti Kalasun.pdf/42

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

 Kalau pandai anak ka lepau
 Hiyu beli balanak beli
 Ikan panjang beli dahulu;
 Kalau pandai anak marantau
 Ibu cari dunsanak cari
 Induk semang cari dahulu

  Kalau pandai berkain panjang
  Lebihelok berkain saruang;
  Kalau pandai berinduk semang
  Lebih elok saudara kanduang.

Banyak pula nan mandeh lihat, tingkah laku perangai di rantau orang, rantau disangkanya kampung juga, tidak ada keinginan untuk pulang, pekerjaannya hanya berjalan-jalan saja, banyak tidur daripada berjaga, berdagang sekali seminggu, tidak pernah merasa rusuh, rintang bergurau siang malam, waktu muda di rantau orang, sudah tua baru teringat pulang, anak dan istri tidak ingat, ibu dan bapak dilupakan, setinggi-tingginya melenting, surutnya ke tanah juga.

Ada pula laku perangai, beristri di kampung orang, anak di rumah dilepaskan saja, berkirim sekali setahun, usahlah anak pakainan begitu, anak dan istri tanggungan kita, daripada beristri di kampung orang, elok beristri di kampung, kalau ada sama dimakan, kalau tidak sama ditahan, perempuan kita masih banyak nan pandai, pandai berdagang di tengah pekan.

Setengah anak muda sekarang, dapat uang agak sedikit, dibeli baju segala dua, keinginan pulang ke kampung,di kampung berbulanbulan, kalau ingin kembali, dijual pakaian untuk sewa, mobil untuk berjalan, diulang pula kembali berdagang, berdagang kecil-kecilan.

Daripada pulang tiap sebentar, bermodal uang kita dahulu, dapat toko nan kokoh, dikembangkan uang dahulu, kalau banyak isi toko, di situ baru pulang.

Mendengar perkataan mandeh kandung, itulah kata nan

31