Lompat ke isi

Halaman:Siti Kalasun.pdf/28

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Di depan kamar lemari bunga, bermacam bunga nan tampak, ada bunga culan bunga ros, bunga anggrek mekar sore, bunga buatan gadis Kalasun, ada setengah dari lilin, ada plastik barang atom, ada pula nan dari sutra, indah rupa dipandangi, patut Kalasun jadi guru, guru sekolah eskape3, kepandaian banyak di kepala.

Di hari nan sehari itu, ramai orang di rumah Kalasun, hiruk pikuk anak-anak, bermain di halaman, sudah malam rupanya hari, terpasang lampu petromak, lampu terpasang lima buah, di halaman di dalam dapur, serta di rumah tiga buah, terang serupa siang hari, terasa panas dalam rumah.

Terdengar azan di surau, azan sembahyang isya, lengang rumah seketika, orang berjalan pergi ke surau, halnya Siti Kalasun, darah di dada turun naik, hati di dalam tidak senang, malang untung buruk bagian, dapat suami tukang gerobak orang hitam kotor pula, rambut panjang muka capuk, rasa tampak muka si Saba, tidak ada orang seburuk dia, ada sebentar antaranya, terdengar sepatu orang di halaman, orang nan banyak ke rumah, di sini Kalasun bertambah takut, air mata turun berderai, bak manik putus telinga, sebagai intan putus pengarang, basah pipi muko nan kuning.

Sudah datang pengantin laki-laki, diiringkan orang muda nan banyak, satu tiba duduk di kasur, duduk di kepala rumah gadang.

Berebut orang melihat, orang melihat dari dapur, tidak ketinggalan gadis nan muda-muda, berkata ia sama ia, berbisik-bisik orang di dapur, serancak ini orang muda, rupa sebagai anak raja, apa sebabnya Siti Kalasun, tidak senang hatinya, seperti orang kena guna-guna, selalu berurai air mata, kemana lagi akan dicari, orang nan lebih rancak dari ini, rupanya Kalasun sangat sombong, pandai mandehnya mencarikan, pandang anak pandang menantu.

Akan halnya si Sabarudin, pakai saluk deta ungu, terletak di atas kepala, pakai baju lakan4 hitam, seperti raja naik tahta, kita kuning muka bulat, rambut menghitam di kepala.

3) guru kerajinan

4) kain tebal

17