Halaman:Siti Kalasun.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

bekerja, kedua semenda kacang miang, ketiga semenda lalat hijau, keempat semenda berpusaka.

Dikatakan semenda nan tidak bekerja, itulah semenda tidak berguru, tidak ditunjuk ajari, kalau berkata suka meninggi, suapnya besar sambal habis, besar selera di rumah orang, belanja sangat pelit, tidak ada uang belanja, tidak tahu kias dengan banding, orang semenda tidak mendengar, itulah semenda tidak bekerja.

Adat orang beristri, sebenarnya kitalah nan beristri, beban datang di kepala, tidak dapat mengelak lagi, cukupkan belanja dan makannya, sobek pakaiannya kita ganti, tahu kias dengan banding.

Semenda kacang miang, perangai menggangu di rumah orang, adu domba asung pitanah, bercerai orang bersaudara, bercerai orang anak beranak, orang elok dia bengis, orang kaya dia benci, itulah orang silang kaneh1, usah Buyung buat nan begitu, kalau kita di rumah orang, kusut cepat selesaikan, keruh lekas dipejernih, adu domba usah dipakai.

Semenda lalat hijau, tidak ada merasakan angin, tidak tahu atah termakan, memasak dilakukan olehnya, menggiling cabe memarut kelapa, asal cerai jangan disebut, itulah tabiat lalat hijau, seperti lalat diekor kerbau, tidak terbang kena pecut.

Semenda berpusaka, tertiru pusaka nabi kita, berkata lemah lembu, rasa lama sendok nasi, tahu dengan periuk tidak berisi, belanja turun secukupnya, penyabar pemaaf dipakai, salah sedikit dimaafkan.

Kalau beranak di rumah orang, anak diasuh ke nan elok, bakain suka bersih.

 Keluk paku kacang belimbing
 Ambil tempurung lengang-lenggangkan
 Anak dipangku kemenakan dibimbing
 Orang di kampung dipertenggangkan

1) suka mengadu domba

11