Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/63

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

39

  1. Kata datang-datang yang memenuhi persyaratan untuk dijadikan BDas kata ulang datang-mandatangi juga dapat diselesaikan dengan teori proses yang baru dikemukakan. Untuk sampai ke bentuk datang-mandatangi, datang-datang memerlukan menempuh urutan perantara, yaitu proses afiksasi bentuk dengan morfem (-i), sehingga menghasilkan datang-datangi suatu bentuk baru yang gramatikal. Barulah dari sini melalui proses lanjutannya ditemui bentu datang-mandatangi. Dengan demikian, ada alasan untuk sampai kepada kesimpulan bahwa BDas kata ulang datang-mandatangi ialah mandatangi.
    Dengan dapatnya didudukkan masalah datang-datang danmaludah-ludah di atas, gejala manjanguak-janguak dan janguak-janguak, mandakek-dakek dapat pula diakhiri. Bentuk-bentuk itu mempunyai gejala yang sama karena itu BDas janguak-manjanguaki adalah manjanguaki, sedang BDas dakek-mandakeki adalah mandakeki.
  2. Masalah terakhir ialah menyangkut BDas saok-manyaoki. Dalam tabel kelihatan empat calon yang masing-masingnya memenuhi persyaratan. Satu di antara calon itu dapat ditingatkan dengan proses manyaok-nyaok dan saok-saoki. Sukar diyakini bahwa (maN-) sebagai afiks muncul sebagai infiks sehingga membentuk saok-manyaoki sebab pada umumnya (maN-} muncul hanya sebagai prefiks. Yang tinggal manyaoki dan saok-manyaok mempunyai kekuatan sendiri yang sebegitu jauh tidak mudah menentukan manakah di antara keduanya yang benar-benar BDas saok-manyaoki itu.

2.1.3.10 Tipe ({MU} + {maN-} + KD + {-an2})

Bentuk perulangan tipe ini dapat terdiri dari KK sebagai KD-nya, seperti anta-maantaan 'hantar-menghantarkan', agiah-maagiahan 'berimemberikan', kameh-mangamehan 'kemas-mengemaskan', dan ampeh-maampehan 'hempas-menghempaskan'. Yang KD-nya KB, seperti kaba-mangabaan 'kabar-mengabarkan', carito-mancaritoan 'cerita-menceritakan', dan surek-manyurekan 'surat-menyuratkan'. Selain itu, dijumpai pula KD-nya KS, seperti jauah-manjauahan 'jauh-menjauhkan', dakek-mandakekan 'dekat-mendekatkan', randah-marandahan 'rendah-merendahkan' dan tinggi-maninggian 'tinggi-meninggikan'. Terdapat pula Part sebagai KD-nya, seperti iyo-maiyoan 'ia-meiakan', indak-maindakan 'tidak-menidakkan', dan jan-manjanan 'jangan-menjangankan'.