Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/39

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

15

Kata ulang yang di dalamnya terdapat KGPen sebagai KD-nya antara lain baiko-iko 'berini-ini (menyatakan ini dan itu)' dan baitu-itu 'beritu-itu (menyatakan itu dan lainnya)', sedangkan yang di dalamnya terdapat Part sebagai KD, ditemukan kata-kata bakok-kok 'berkalau-kalau (mengandai-andaikan)' dan batapi-tapi 'bertetapi-tetapi (dalam menyatakan sanggahan-sanggahan atau bantahan-bantahan)'. Perulangan tipe ini, juga mengandung KB yang bertalian dengan waktu sebagai unsur KD-nya. Beberapa contoh ditemui seperti kata-kata bajam-jam 'berjam-jam', baari-ari 'berhari-hari', bapakan-pakan 'berminggu-minggu`, babulan-bulan 'berbulan-bulan', bataun-taun 'bertahun-tahun', dan bahkan baabaek-abaek 'berabad-abad'. Yang tidak dijumpai ialah unsur KB penunjuk waktu yang lebih kecil dari jam, seperti baminik-minik 'bermenit-menit' dan badatiak-datiak 'berdetik-detik'.

Masalah berikutnya ialah bagaimana proses pembentukan perulangan itu. Ini, seperti pembicaraan sebelumnya, memerlukan penetapan BDas yang menjadi dasar pembentukan bentuk yang lebih luas.

Sekurang-kurangnya ada tiga bentuk yang dapat diasumsikan sebagai BDas perulangan. Bentuk pertama ialah ({ba-1} + KD), kedua (KD + (-MU)), dan ketiga ({ba-1/-MU} + KD). Kalau asumsi pertama benar, maka akan dijumpai balubang, babukik, balakuak, babūku, balari, dan sebagainya yang masing-masing sebagai BDas balubang-lubang, babukik-bukik, balakuak-lakuak, babuku-buku, dan balari-lari. Dengan pertimbangan bahwa masing-masing bentuk yang berpasangan itu berada pada kelas kata yang sama, yakni KK dan setiap BDas yang diasumsikan itu gramatikal, maka asumsi yang demikian tampaknya memang benar. Namun, analisis yang ditempuh masih memerlukan pertimbangan karena adanya data, seperti badingin-dingin, basusah-susah, basuko-suko, dan basanang-sanang. Bentuk badingin, basusah, basuko, dan basanang, kalau diambil sebagai BDas perulangan masing-masing kata yang disebut terdahulu, tampaknya tidak mungkin karena ketidakgramatikalan setiap bentuk itu.

Bentuk yang lebih kecil dari badingin-dingin, selain dari badingin, ialah dingin-dingin. Bentuk ini kemungkinan dapat dianggap sebagai BDas perulangan yang terjadi atas dasar bahwa bentuk ini gramatikal. tetapi anggapan itu pun tidak dapat dijadikan sebagai hasil analisis akhir karena diragukan kebersamaan kelas kata yang dimiliki dingin-dingin dan hadingin-dingin. Apabila dingin-dingin memang benar termasuk KS, masalahnya lagi bagaimana dengan kelas kata badingin-dingin. Apakah kata