Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/38

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

14

morfem terikat dengan satu morfem bebas, seperti balari-lari 'berlari-lari'. Akan tetapi, dijumpai juga dua morfem terikat dengan satu morfem bebas, seperti balari-larian 'berlari-larian', atau tiga morfem terikat dengan satu morfem bebas, seperti mampaolok-olokan 'memperolok-olokkan'.

Pembicaraan bentuk perulangan tipe ini selanjutnya akan dijelaskan lebih terperinci.

2.1.3.1 Tipe ({ba-} + KD + {-MU})

Be (1980) menemukan dua macam morfem (ba-}, yaitu 1) {ba-} yang berfungsi sebagai penanda intransitif atau penanda KS yang selanjutnya disebut {ba-1), 2) {ba-1} yang menjadi penanda pasif, selanjutnya disebut (ba-2}). Masing-masing {ba-} dengan KD dalam bentuk perulangan akan dibicarakan secara tersendiri.

2.1.3.1 Tipe ({ba-1} + KB + {-MU})

Unsur KD pada bentuk perulangan ini bervariasi menurut kelas katanya. Dari data-data yang terkumpul sebahagian memperlihatkan bahwa unsur KD itu dapat diisi oleh KB, sebahagian lagi oleh KK dan yang lainnya oleh KS. Yang berasal dari KB, antara lain dijumpai bentuk ini pada kata-kata balubang-lubang 'berlubang-lubang', babukik-bukik 'berbukit-bukit', balakuak-lakuak 'berlekuk-lekuk' dan babuku-buku 'berbuku-buku'; yang berasal dari KK, seperti kata-kata balari-lari 'berlari-lari', bagayuik-gayuik 'bergayut-gayut', bakaja-kaja 'berkejar-kejaran', 'berebut-rebut', dan bagoyang-goyang 'bergoyang-goyang'. Selanjutnya, dijumpai pula bentuk yang sama pada kata-kata badingin-dingin 'berdingin-dingin', basusah-susah 'bersusah-susah', basuko-suko 'bersuka-suka' dan basanang-sanang 'bersenang-senang', yang masing-masingnya terdiri dari KS sebagai KD-nya.

Selain dari ketiga kelas kata di atas, dijumpai pula jenis kata lain yang dapat mengisi KD, seperti KBil, KGO, KGPen, dan Part. Kata ulang yang berintikan KBil, misalnya baduo-duo 'berdua-dua', batigo-tigo 'bertiga-tiga', dan barampek-ampek 'berempat-empat'; di dalamnya terdapat KGO misalnya kata-kata baden-den 'bersaya-saya' (memanggilkan diri sendiri dengan kata den), baang-ang 'berkamu-kamu (memanggilkan orang lain dengan ang 'kamu')', bainyo-inyo 'berdia-dia (memanggilkan seseorang dengan kata inyo 'dia')' dan bakami-kami 'berkami-kami (mengkhususkan pembicaraan kepada kelompok pembicara)'.