Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

9

Perulangan aia (5) gramatikal karena perulangannya juga berarti jamak. Walaupun demikian, pengertian jamak di sini bukanlah tertuju kepada airnya, tetapi sebenarnya secara implisit mengacu kepada gelas tempat air, benda yang dapat dihitung.

Perulangan oto menjadi oto-oto tidak mengandung arti jamak karena perulangan itu perubahan dari oto 'mobil' yang menjadi oto-oto 'mobil-mobilan'. Dengan demikian, perulangan itu terjadi bukan untuk penjamakan bentuk dasarnya, tetapi untuk membentuk KB baru yang keadaannya seperti atau menyerupai KB yang diulang. Bentuk lain yang sejenis dengan kasus ini ialah kata-kata, seperti kudo-kudo 'kuda-kuda', Langik-langik "langit-langit. Kemudian, ada beberapa kata lain yang secara sepintas seakan-akan dapat digolongkan ke dalam bentuk perulangan Tipe P1. Akan tetapi, setelah diteliti ternyata unsur yang berulang itu sebegitu jauh tidak dijumpai muncul sebagai morfem bebas. Kata ramo-ramo 'rama-rama', misalnya, kelihatannya terdiri dari morfem tramo dan morfem ulangan. Akan tetapi, sukar sekali mendudukkannya bahwa ramo itu merupakan suatu morfem bebas karena ramo itu sendiri masih dipertanyakan arti leksikalnya. Mengelompokkannya ke dalam suatu morfem terikat pun masalahnya tidak menjadi lebih mudah, malah menjadi lebih sukar. Kenyataan seperti ini cenderung membawa kita kepada kesimpulan bahwa ramo-ramo bukanlah merupakan bentuk perulangan seperti yang kelihatannya masuk ke dalam kelompok Tipe P1. Yang kelihatannya berulang itu sebenarnya bukanlah hasil perulangan, tetapi merupakan bentuk kata dasar.

Bentuk-bentuk seperti ini sebahagian dijumpai juga pada nama-nama binatang, seperti kuro-kuro "kura-kura", biri-biri ”biri-biri', kunang-kunang 'kunang-kunang', dan lawah-lawah 'lawah-lawah', nama makanan, Seperti gado-gado 'gado-gado', onde-onde 'onde-onde' dan raga-raga 'agar-agar”, nama bagian tubuh, seperti ubun-ubun 'ubun-ubun', paru-paru 'paru-paru”, dan nama perhiasan, seperti antiang-antiang 'anting-anting” dan giriang-giriang 'giring-giring”.

2.1.1.2 Perulangan KK: (KK + (-MU!})

Secara morfologis proses pembentukan (KK) {-MU} tidak berbeda dari proses pembentukan (KB) 4 {-MU}. Prosesnya diawali dengan bentuk dasar yang disatukan dengan morfem ulangan dan akhirnya sampai kepada bentuk perulangan. Proses ini dapat digambarkan sebagai berikut.