Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/32

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

8

2.1.1.1 Perulangan KB:(KB + {-MU})
Kata benda dalam bahasa Minangkabau pada umumnya dapat diulang secara penuh. Beberapa contoh, antara lain ialah aia-aia 'air-air', kopi-kopi 'kopi-kopi', pisau-pisau 'pisau-pisau', lamari-lamari 'lemari-lemari', pasawahan-pasawahan 'persawahan-persawahan', kalalaian-kalalaian 'kelalaian-kelalaian', kadatangan-kadatangan 'kedatangan-kedatangan'.

Perulangan KB ini tampak bermula dari KB itu sendiri sebagai satu morfem atau lebih yang kemudia dengan adanya morfem ulangan (MU) berubah menjadi kata ulang. Secara morfologis prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut.
   (KB) + (-MU) → (KB +{-MU})
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan apakah KB itu dapat berulang atau tidak. Faktor pertama ialah faktor keterhitungan atau tidaknya KB itu. Semua KB yang dapat dihitung hampir dapat dipastikan kemungkinannya untuk mengalami perulangan. Perulangan seperti ini mengandung arti jamak.

Contoh:
3. Simpanlah pituluik-pituluik tu dulu,
'Simpanlah pensil-pensil itu dahulu'
'Simpanlah pensil-pensil itu dahulu'.

4. Minumlah aia apak tu Pak.
'Minumlah air bapak ittu pak'
'Minumlah air Bapak itu, Pak'.

Bentuk aia (4) tidak mungkin mengalami perulangan karena secara kuantitatif benda itu tak dapat dihitung. Ini berarti bahwa Minumlah aia-aia apak tu,Pak tidaklah gramatikal. Walaupun demikian, pada konteks tertentu bentuk aia dapat uga diulang. Kemungkinan seperti ini dijumpai karena ada kaitannya dengan faktor kedua, yaitu perulangan yang ada kaitannya dengan ciri semantis. Contoh:

5. Buanganlah sado aia-aia siso tamu itu.
'buangkanlah semua air-air sisa tamu itu'
'Buangkanlah semua air sisa tamu itu'.