Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/25

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

1.1.1 Latar Belakang

Sasaran pembangunan di bidang kebudayaan, seperti yang telah diarahkan dalam Repelita HI, ditujukan untuk pemeliharaan dan pengembangan nilai budaya nasional. Nilai-nilai ini terkandung dalam khusanah kebudayaan daerah yang beraneka ragam coraknya. Kebudayaan daerah, seperti dijelaskan dalam Penjelasan UUD 1945, merupakan bagian dari kebudayaan nasional. Pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan nasional itu sudah barang tentu tidak dapat dipisahkan dari pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan daerah itu sendiri.

Bahasa daerah (BD) yang jumlahnya kira-kira 250 buih (Takdir, 1968) merupakan salah satu unsur utama kebudayaan daerah. Dalam Buku IV Repelita IIT dijelaskan pula bahwa BD sangat berperan dalam memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia (BI). Hal ini sesuai dengan hasil Seminar Politik Bahasa Nasional yang memberikan prioritas utama kepada BD sebagai penyumbang istilah-istilah B1 (Halim, 1975).

Bahasa Indonesia seperti bahasa-bahasa lain di dunia selalu mengalami perubahan mengikuti kemajuan kebudayaan penuturnya. Perubahan itu ada kalanya merupakan akibat pengaruh yang datang dari luar atau dari dalam. Yang datang dari luar, dari bahasa lain dikhawatirkan akan mengubah arah nilai budaya nasional. Tidak mustahil bahwa pengaruh yang demikian akan menimbulkan akibat yang sangat tidak

menguntungkan bagi pertumbuhan budaya bangsa, yang akhirnya dapat

1