Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/231

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

a. Arti Perulangan ((Md1 + KS))

Kata-kata yang masuk Md1, ialah barangkali;; 'barangkali', mungkin 'mungkin', dan jaleh 'jelas'. Dari ketiga kata ini, kata barangkalilah yang tidak dapat mengalami perulangan bila kedudukannya mendahului KS.

Contoh:
289. Batang kayu tu mungkin-mungkin tinggi, tapi aden alun picayo lai doh.
'pohon kayu itu mungkin-mungkin tinggi, tetapi saya belum percaya lagi (penegas)'
'Pohon kayu itu mungkin-mungkin tinggi tetapi saya belum percaya lagi.'

290. Anak itu jaleh-jaleh santiang.
'anak itu jelas-jelas pandai;
'Anak itu jelas-jelas pandai.'

Arti perulangan dalam frase di atas menyatakan intensitas.

Contoh:
291. Batang kayu tu mungkin tinggi-tinggi.
'batang kayu itu mungkin tinggi-tinggi'
'Pohon kayu itu mungkin tinggi-tinggi,'

Anak tu jaleh santiang-santiang.
'anak itu jelas pandai-pandai'
'Anak itu jelas pandai-pandai.'

Perulangan KS di atas menyatakan jamak yang menyatakan bahwa subjeknya juga berada dalam keadaan jamak.

b. Arti Perulangan ((Md2 + KS))

Kata-kata yang termasuk dalam kelompok Md ini, ialah musti 'mesti', paralu 'perlu', buliah 'boleh', dapek 'dapat' dan amuah 'mau'.

Dalam frase ini unsur KS dapat mengalami perulangan, tetapi unsur Mdj tidak. Jadi, bentuk yang mungkin ditemui, ialah:

Contoh:
293. Kalian sakola musti pandai-pandai.
'kamu sekolah musti pandai-pandai'
'Kamu sekolah mesti pandai-pandai.'

294. Kami mambuek rumah paralu gadang-gadang
'kami membuat rumah perlu besar-besar'
'Kami membuat rumah perlu besar-besar.'