Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/186

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

158

4.1.1.5 Perulangan yang Berarti Jamak Kata Bilangan

Perulangan KBil yang berarti jamak hanya terdapat pada KBil ciek satu'. Kata bilangan lain tidak mengalami perulangan yang menyatakan jamak karena KBil itu sendiri sudah berarti jamak yang berbeda halnya dengan kata ciek yang berarti satu atau tunggal. Namun, tidak semua perulangan kata ciek akan berarti jamak karena ada yang berarti sedikit. Hal ini tergantung pada konteksnya.


Contoh:

66. Langkah-langkah silek nan banyak tu, ciek-ciek lai juo tantu di ambo.

langkah-langkah silat yang banyak itu, satu-satu ada juga tahu saya"
Langkah-langkah silat yang banyak itu, satu-satu tahu juga saya.'

67. Dari buku-buku nan dijua urang tu, ciek-ciek lai ado di ambo.

'dari buku-buku yang dijual orang itu, satu-satu juga pada saya
'Dari buku-buku yang dijual orang itu, satu-satu ada juga pada saya."

Contoh:

68. Lai tantu di ang baso Balando tu?

apakah tentu oleh kamu bahasa Belanda itu
"Apakah kamu tahu bahasa Belanda itu?"
Ciek-ciek lai juo dapek di ambo.
satu-satu ada juga dapat oleh saya'
Sedikit-sedikit ada juga dapat oleh saya."

Dari kalimat (66) dan (67) di atas dapat dilihat bahwa perulangan kata ciek 'satu dapat berarti jamak. Akan tetapi, dalam kalimat di bawah ini perulangan kata ciek itu tidak lagi berarti jamak, tetapi sedikit.

Selanjutnya, kata bilangan seperti buah 'buah', alai 'helai', urang 'orang', ikua 'ekor', tidak pernah diulang sebab untuk menentukan jamaknya bukanlah kata bantu itu, tetapi KBi itu sendiri. Oleh karena itu, untuk menyatakan jamak tidak pernah dikatakan Ampek buah-buah buku 'Empat buah-buah buku' atau Limo ikua-ikua ayam 'Lima ekor-ekor ayam'. Kalau sekiranya akan mengatakan ekor ayam ada lima, maka di- katakan Limo banyaknyo ikua ayam 'Lima banyaknya ekor ayam', atau Ikua ayam ado limo 'Ekor ayam ada lima'.