Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/168

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

144


BAB IV ARTI PERULANGAN

4.1 Perulangan Kata

Dalam Bab II telah dapat dilihat bahwa dalam BM te rdapat berma- cam-macam bentuk perulangan kata. Dari bentuk-bentuk yang ada tidak dapat dikatakan bahwa setiap bentuk mempunyai arti yang tersendiri. Dalam bab ini akan dapat diketahui bahwa bentuk-bentuk yang sama mungkin saja mempunyai arti yang berbeda. Sebagai contoh dapat diambil beberapa bentuk perulangan penuh dari KD sebagai berikut.

Contoh:
1. Gadih-gadih di kampuang tu pai baralek.
'gadis-gadis di kampung itu pergi kenduri'
'Gadis-gadis di kampung itu pergi kenduri.'

2. Kama paja tu; indak juo datang-datang.
'kemana anak itu tidak juga datang-datang'
'Ke mana anak itu; tidak juga datang-datang'.

3. Kami duduak-duduak di bawah batang kayu tu.
'kami duduk-duduk di bawah batang kayu itu'
'Kami duduk-duduk di bawah pohon kayu itu.

4. Ketek-ketek tapi cadiak paja tu.
'kecil-kecit tetapi cerdik anak itu' 'Kecil-kecil tetapi cerdik anak itu'.

Pada kalimat (1) perulangan kata gadih 'gadis' berarti jamak dari gadih. Pada kalimat (2) perulangan kata datang 'datang' menyatakan intensitas. Pada kalimat (3) perulangan kata duduak 'duduk' menyatakan perbuatan yang dilakukan tanpa tujuan tertentu, sedangkan pada kalimat (4) perulangan kata ketek 'kecil' berarti walaupun, yaitu walaupun kecil.