Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/141

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

117

3.1.1 Perulangan KB : (KB + (-MU))

Perulangan KB berfungsi membentuk KB2 atau KKet.

3.4.1.1 (KB (-MU)) —> KB2

Bentuk-bentuk perulangan yang terdapat dalam bagian ini adalah : 1) (KD) 4 -MU seperti anak-anak 'anak-anak', laki-laki 'laki-laki', kudo-kudo 'kuda-kuda', inyiak-inyiak 'kakek-kakek, 2) (KD)MU + -an1 seperti buah-buahan 'buah-buahan', kayu-kayuan 'kayu-kayuan', kudo-kudoan "kuda-'kudaan': dan 3) perulangan KD dengan perubahan bunyi seperti baso-basi 'basa-basi' dan (h)iruak-pikuak 'hiruk-pikuk'.

3.1.1.1 Perulangan Kata Benda Dasar: (KBD + (-MU))

Sebelum bagian ini dibicarakan lebih lanjut, ada baiknya dising- gung sedikit tentang proses pembentukan kata (proses morfemis), yaitu proses pembentukan kata yang derivasional dan proses pembentukan kata yang paradigmatis. Proses pembentukan kata yang derivasional mengakibatkan perubahan keanggotaan kategoria! kata yang dikenainya, misalnya KS sirah 'merah' menjadi KK menyirah 'memerah'. Proses pembentukan kata yang paradigmatis tidak mengakibatkan perubahan keanggotaan kategorial kata yang dikenainya, misalnya KB rumah 'rumah' menjadi rumah-rumah 'rumah-rumah'. Namun, ada kalanya proses pembentukan kata tidak mengubah kelas kata yang dikenainya, tetapi mengubah identitasnya, murah anak-anak' 'jamak dari anak) berbeda dengan identitas anak-anak (orang yang belum dewasa). Dengan kata lain, perubahan yang terjadi hanyalah mengakut identitas kata, dan tidak mengakibatkan perpindahan keanggotaan kategorial. Untuk jelasnya dapat kita lihat contoh-contoh di bawah ini.

Contoh :

1. Di dalam biliak tu ado anak-anak dua. urang gadang duo pulo
'di dalam kamar itu ada anak-anak dua orang besar dua pula'
'Di dalam kamar itu ada dua orang anak-anak dan dua orang dewasa.

2 Anak ambo alah duo urang di SMA.
'anak saya telah dua orang di SMA
'Anak saya sudah dua orang di SMA'