Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/58

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Karana. Secara etimologis, istilah itu tersusun dari tiga kata, yaitu: tri artinya tiga, hita artinya kemakmuran, dan karana artinya sebab. Dengan demikian istilah tersebut berarti tiga sebab kemakmuran. Ketiga unsur penyebab kemakmuran itu yang merupakan atribut suatu desa adat adalah :

  1. Kahyangan Tiga, yang terdiri dari tiga pura sebagai pusat pemujaan warga desa, yaitu pura puseh (tempat pemujaan Brahma, yang menciptakan alam beserta isinya); pura Desa dan Bale Agung (tempat pemujaan Wisnu yang memelihara); dan pura Dalem (tempat pemujaan Siwa, yang mengembalikan kepada asalnya.
  2. Palemahan Desa, yaitu tanah ulayat milik desa yang merupakan tempat pemukiman warga desa yang bersangkutan.
  3. Pawongan Desa, yaitu seluruh warga desa yang bersangkutan. Sebagai warga inti adalah setiap pasangan suami-istri yang telah berkeluarga.

Di samping atribut pokok tersebut, masih perlu dikemukakan beberapa bangunan dan kekhususan lainnya yang menjadi simbul suatu komunitas masyarakat Bali yang terwujud sebagai desa adat, yaitu:

  1. Balai pertemuan tempat terselenggaranya rapat-rapat desa. Kuburan, yang biasanya terletak berdekatan dengan pura Dalem.
  2. Perempatan desa, merupakan tempat yang dianggap keramat dan juga sebagai tempat upacara, seperti misalnya bhuta yadnya.
  3. Tata susunan yang menuruti konsepsi tri angga, artinya susunan yang terdiri dari tiga tingkatan: utama (tinggi dan hulu), madya (tengah) dan nista (rendah dan bawah).

Ciri-ciri khusus:

Ketiga hal diatas (batas wilayah, legitimasi dan atribut) telah memberikan ciri umum tentang suatu komunitas kecil di Bali yang terwujud sebagai desa adat. Sesuai dengan pandangan masyarakat Bali, bahwa adanya variasi selalu diakui sesuai dengan adagium: desa (tempat), kala (waktu) dan patra (keadaan). Untuk melihat ciri-ciri khusus yang memberikan variasi terhadap komunitas di Bali, agaknya indikator-indikator berikut ini dapat dipakai pangkal tolak yaitu : sistem ekonomi dan ekologi, sistem kemasyarakatan dan gelombang pengaruh luar. Indikator pertama, me-

48