Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/44

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

4. Jaman kedatangan bangsa barat. :

Kedatangan bangsa Barat di Bali (Belanda) untuk kepentingan penjajahan praktis berlangsung pada sekitar awal abad ke 20 dengan jatuhnya berturut-turut kerajaan Buleleng (1849), Badung (1906) dan Klungkung (1908), setelah melewati suatu perlawanan sengit dahun wujud perang puputan. Bersamaan dengan kedatangan bangsa Barat sebagai pegawai pemerintah jajahan, maka turut serta pula misionaris-misionaris penyebar agama Kristen ke pulau Bali.

5. Jaman Jepang :

Kedatangan Jepang di Bali adalah sekitar tahun 1942, serentak dengan pendaratan ini, alat-alat pertahanan Belanda yang tergabung dalam Prayoda yang opsir-opsirnya terdiri dari orang Belanda membubarkan diri dan kedatangan Jepang mengakhiri pemerintahan Belanda di Indonesia (termasuk Bali).

6. Jaman Revolusi :

Tanggal 17 Agustus 1945 Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan oleh Soekarno dan Hatta atas nama seluruh rakyat Indonesia. Pada tanggal 18 Pebruari 1946 Serikat mendarat di Bali dengan dalih untuk melucuti Jepang. Tanggal 12 Maret 1946 NICA mendarat di Bali dan dalam beberapa hari mereka menduduki Denpasar, Gianyar, Tabanan, Singaraja. Melihat situasi ini maka pemimpin - pemimpin pemuda memindahkan pusat perjuangan ke gunung-gunung dan terjadi pertempuran di mana-mana di Bali, yang terpenting adalah pertempuran besar yang dikenal dengan perang puputan Margarana tanggal 20 November 1946 di Marga, dimana Letkol. I Gusti Ngurah Rai gugur.

Perkembangan masyarakat dan kebudayaan Bali dari masa ke masa secara keseluruhannya menggambarkan ciri-ciri yang dapat disifatkan sebagai tradisi kecil, tradisi besar dan tradisi modern. Tradisi kecil mencakup ciri-ciri seperti yang tampak pada kehidupan masyarakat desa-desa Bali Aga seperti :

  1. Sistem ekonomi sawah dengan irigasi.
  2. Peternakan ayam untuk keperluan dagingnya dan adu ayam.
  3. Bangunan rumah dengan kamar berbentuk kecil dan terdiri dari bahan bambu atau kayu.
  4. Kerajinan meliputi : besi, perunggu, celup dan tenun.
  5. Pura dengan sistem ritual dan upacara yang komplek.
  6. Sistem pura berhubungan dengan keluarga, desa dan wilayah.
  7. Bahasa setempat dengan kesusastraan lisan.

34