Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/17

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

cangan pengumpulan data yang mencakup beberapa kegiatan pokok, yaitu : merupakan metode penelitian yang dipakai, menetapkan lokasi penelitian dan membahas mengenai cara-cara penggunaan instrumen penelitian.

Dalam hal metode penelitian, jenis-jenis metode yang dipakai adalah sebagai berikut :

  1. Metode kepustakaan.

    Metode ini telah berperan dari sejak awal, yaitu dalam usaha tim untuk mendalami dan memperluas wawasan tentang masalah dan materi lingkup penelitian (termasuk konsep-konsep, ipotesis dan kerangka teoritis untuk kepentingan analisa). Melalui metode ini telah dihasilkan suatu daftar bibliografi yang berkaitan dengan sistem komunitas masyarakat Bali, serta sejumlah informasi sebagai data sekunder untuk kepentingan inventarisasi dan dokumentasi. Walaupun usaha inventarisasi dan dokumentasi yang lengkap tentang sistem komunitas masyarakat Bali belum pernah diadakan, tetapi beberapa publikasi yang relevan dengan usaha ini antara lain adalah : The Republic of Tengangan Pegringsingan, Tihingan : Sebuah Desa di Bali, Kebudayaan Petani Desa Trunyan. Daftar bibliografi yang lengkap tercantum pada bagian akhir sesudah BAB VII.

  2. Metode Observasi.
    Jenis observasi yang dipakai adalah observasi sistematik dan observasi partisipasi (26,166 - 167). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang terwujud sebagai kesatuan-kesatuan gejala dan peristiwa yang dapat diamati dalam rangka sistem komunitas, seperti : rapat desa, aktivitas gotong-royong warga desa, pelaksanaan upacara dan lain-lain. Pelaksanaan metode ini juga dibantu dengan penggunaan kamera untuk mendokumentasikan sejumlah peristiwa dan unsur-unsur fisik dalam rangka kehidupan suatu komunitas. Hasilnya adalah sejumlah foto yang dilampirkan pada bagian akhir dari laporan ini.
  3. Metode Wawancara.
    Jenis wawancara yang dipakai adalah wawancara terpimpin dan wawancara mendalam (16,162 - 171 ). Wawancara pada hakekatnya adalah juga suatu proses interaksi antara peneliti dan informan. Untuk mengatasi beberapa kelemahannya, telah diusahakan berkembangnya suatu rapport yang baik, serta reliabilitas informasi dijaga melalui penggunaan informan pembanding dan pelaksanaan wawancara kelompok. Dalam pelaksanaan metoda ini telah pula dipersiapkan suatu pedoman wawancara

7