Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/125

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
Fungsi dan peranan dari pada dongeng-dongeng ini tetap untuk mendisiplinkan para warga komunitas, sehingga penyimpangan terhadap adat, aturan ataupun norma yang berlaku diharapkan tidak akan terjadi. Tujuannya adalah memberikan sugesti atau pengaruh sosial terhadap tingkah laku para anggota komunitas, sehingga suatu pengendalian terhadap suatu penyimpangan yang terjadi di masyarakat juga dapat dilakukan. Dengan membuat atau mengambil suatu interpretasi dari perilaku binatang atau tumbuh-tumbuhan yang menjadi peran dalam dongeng-dongeng tersebut diharapkan suatu efektifitas dari pada interpretasi tadi sebagai suatu sistem pengendalian sosial dapat terjadi. Dan para anggota komunitas dapat mengambil manfaat dari cerita tersebut.
Sebuah cerita atau dongeng tentang binatang yang mengandaikan tentang keserakahan seekor musang untuk memakan seekor induk ayam dengan anak-anaknya yang akhirnya mencelakakan dirinya sendiri terkenal sebagai cerita atau satua I Siap Selem (cerita tentang Si Ayam Hitam). Interpretasi dari dongeng tersebut lebih memberikan suatu pengertian tentang kehidupan di dunia ini bahwa yang kuat tidak selalu menang, dan ternyata yang lemah seperti induk ayam dengan anak-anaknya yang sudah berada dalam ancaman maut di rumah si musang masih mempunyai akal untuk menghindarkan dirinya dan sekalugus mencelakakan musuhnya dengan menggantikan tempat anak-anaknya tidur dengan seonggokan batu. Si musang yang begitu serakah tanpa memikirkan masak-masak menerkam onggokan batu tersebut sampai giginya rompang.
Demikianlah dongeng-dongeng seperti itu hidup di Bali dengan suatu tujuan interpretasi yang kuat dari para penceritanya, untuk menyampaikan pesan-pesan tentang keserakahan, kebaikan, orang-orang yang lemah terus punya akal dan mendapatkan perlindungan. Masih banyak lagi dongeng semacam yang hidup dan berkembang di Bali, baik dengan mengandaikan binatang ataupun tumbuh-tumbuhan, demikian juga dengan benda-benda alam lainnya. Yang kesemuanya mempunyai tujuan untuk menyadarkan manusia sebagai makhluk yang mempunyai akal bahwa dalam kehidupan di dunia ini seisi alam mempunyai hak hidup saling berdampingan. Demikian juga tentang arti kehidupan itu sendiri yang memerlukan suatu keserasian dan keseimbangan dalam adat istiadatnya.

2. Cerita rakyat

Suatu cara pengendalian sosial dengan memakai cerita

115