Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/103

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pada keadaan seperti itu, dalam hubungan kerja sama antara pimpinan tradisional dan pimpinan masa kini memperlihatkan bahwa garis hierarki tetap ada antara kelompok pimpinan tradisional maupun kelompok pimpinan masa kini, sedangkan garis kerja sama ada antara keduanya.

Adanya struktur pimpinan masyarakat seperti itu memperlihatkan bahwa dalam suatu komunitas kecil yang berbentuk desa, kemungkinan kerja sama atau keterbukaan untuk suatu hubungan kerjasama antara pimpinan tradisional dan pimpinan masa kini selalu ada. Hal ini tidak saja terjadi pada organisasi atau lembaga seperti LSD itu saja tetapi kemungkinan juga akan terjadi pada lembaga, kepanityaan, atau kerja adat lainnya yang memungkinkan untuk itu.

Variasi-variasi atau pola-pola hubungan yang lain selain pola yang tersebut pada bagan tersebut juga bisa terjadi sesuai dengan variasi hubungan yang terjadi pada masing-masing kelompok pimpinan yang ada. Yang pasti anggota masyarakat atau warga komunitas kecil itu sendiri dalam kedudukannya sebagai anggota banjar adat atau pasuka-dukaan dan anggota banjar dinas secara administratif, akan terkena oleh kedua struktur tersebut.

Dengan demikian baik struktur pimpinaan tradisional maupun struktur pimpinan masa kini pada keadaan tertentu memerlukan untuk membentuk suatu pola kerja sama, dan keadaan itu juga memperlihatkan bahwa kelompok pimpinan tradisional tetap mempunyai peranan di samping peranan kelompok pimpinan masa kini.

PIMPINAN TRADISIONAL

Pimpinan formal:

Seperti telah dikemukakan di atas pimpinan tradisional yang formal mencakup pimpinan keadatan dalam desa maupun banjar. Pimpinan ini secara resmi ada dan diakui kedudukannya dan mempunyai peranan yang cukup besar dalam kepemimpinan­nya. Warga komunitas atau warga masyarakat di mana pimpinan tradisional formal ini berada, memandang para pimpinan ini sebagai orang-orang yang mengetahui persoalan-persoalan adat dan agama. Dan karena itu merupakan tempat untuk bertanya atau meminta bantuan bila para warga menghadapi persoalan tersebut.

Desa-desa adat di Bali demikian juga banjar adatnya yang disebut banjar suka duka atau pe-suka-duka-an, dipimpin oleh pimpinan tradisional formal ini yang secara struktural maupun fungsional mempunyai peranan yang demikian besar dalam menata kehidupan warga desa atau banjar sebagai bentuk suatu komunitas. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pimpinan formal

93