— 141 —
dadak Pang Jan berlaga berseroeh seperti orang jang dapat inget apa-apa.
,,Hei, kadoewa soedara, akoe ada sedikit omongan," kata ia. ,,Apabila kaoe orang bertemoe sama Sin-hwee-tjiang-koen. Han kie dan It-kie, Biauw Thian Lok....."
Berkata sampe di sini ia lantas berdjalan kaloear. Tida saorang jang menaro tjoeriga bahoewa ia berboewat begitoe dengen mengandoeng maksoed laen. Lagian orang-orang jang ia seboet, semoewanja ada orang-orang dari Ong-hoe jang soeda mati dalem paperangan di Tong-bong-tien. Tatkala ia dateng dekat pada Liong Tho dengen soewara perlahan ia berkata: ,,Kaoe pergi katemoeken ambtenaar di ini tempat dan minta iaorang kirim orang-orang ka sini pada djam sapoeloeh boeat membantoe pada kita orang."
Sahabisnja berkata ia lantas balikin badannja dan masoek lagi ka dalem sembari berkata lagi: ,,Djangan salah, soeroe iaorang dateng ka sini, kita orang menoenggoe; apabila iaorang tida taoe djalannja, akoe harep sadja kaoe orang soeka anterken sampe ka sini."
Lou Khay jang tida taoe oedjoeng poehoennja antas sadja menjeletoek: Betoel; bawa itoe temen-temen dateng ka sini."
Hal mana soeda membikin Pang Jan merasa sanget geli dalem hatinja. Begitoelah semoewa orang pada berdoedoek dan tida lama kamoedian barang santapan soeda disediaken berikoet djoega minoemannja. Lou Khay toewangin sendiri tetamoenja poenja tjawan-tjawan arak. Pada sasoedanja orang minoem tiga tjawan arak dan makanan dikaloewarken lima matjem, iaorang lantas moelai pasang omong ka Barat dan ka Timoer.