— 139 —
bitjarahan jang pandjang-lebar, hatinja merasa sangat girang. Tida njana mengalamken ini bahaja, sebaliknja bisa mendapat taoe di mana adanja Siang-yang-Ong dan dapat taoe djoega begitoe banjak perkara penting.
,,Bagoes, bagoes sekali!" kata Pang Jan dengen berpoera-poera. ,,Sekarang kita taoe ka mana kita moesti menoedjoe."
Lou Khay kasi prentah pada orang-orangnja boewat bikin sedia makanan dan minoeman. Pang Jan menoelak dan berpamitan boewat brangkat, tapi Lou Khay menghalangin dan tida maoe lepasken ia pergi.
,,Pang-heng, djangan begitoe," kata ia. ,,Akoe dengen mamindjem Tjoei-heng poenja hawa bisa berkenalan dan sekarang djoestroe koetika jang sangat baek boewat kita bergaoelan lebih rapet. Apabila Pang-heng menjelah padakoe, apa boleh boewat akoe tida brani paksaken diri boewat bergaoelan sama Pang-heng jang menganggap berderadjat lebih tinggi dari akoe."
,,Oh, masalah boleh dibilang begitoe," kata Pang Jan. ,,Kita orang jang sama-sama membantoe pada Ong-ya, apabila kamoedian Ong-ya soeda naek di tachta karadjahan, kaoe dan akoe tentoelah aken mendjadi mantri dari satoe karadjahan....."
,,Tapi, biar bagimana djoega," memotong Lou Khay, ,,akoe harep Pang-heng djangan menoelak lagi."
,,Akoe sendiri tida ada halangan." kata Pang Jan, ,,tapi akoe poenja doea kawan ini moestio brangkat doeloean, sebab kita masi ada bebrapa sobat-sobat jang djoega mentjari Ong-ya, tapi tida taoe di mana ioarang meosti tjari, Maka sekarang perloe sekali moestio lekasan kasi