- 124 -
Pang Jan terpaksa moesti manggoetken kapalanja boewat menjataken iapoenja satoedjoe. Pada sasoedanja iaorang makan, Pang Jan lantas pergi ka loewarnja itoe roemah makan, ia liat ada bererot-rerot goendoekan orang jang pada menoedjoe ka djoeroesan Barat, deng-n tida merasa lagi ia poen toeroet mengikoetin pada itoe rerotan orang banjak. Tida lama kamoedian itoe gredja soeda kaliatan, tapi ia liat banjak orang jang pada lari sana-sini dengen seraboetan. Dengen rioeh kadengeran orang banjak bertreak: „Riboet! Roesoeh! Perklaian sengit !”
Pang Jan lantas dateng memboeroe dan mendesak di antara orang banjak, iapoenja kadatangan djoestroe kabetoelan sekali, sebab itoe waktoe Lou Khay djoestroe hendak memboenoeh pada Yauw Beng, di laen fihak ia liat Liong Tho poen soeda kena diringkoes orang. Hal mana membikin Pang Jan djadi kaget, sembari menjaboet golok sembari memaki ia menerdjang pada Lou Khay. Pada waktoe ia berdoewa bertempoer, Yauw Beng poen di'iket oleh orang-orangnja Oa-Giam-Ong. Kee Sian poengoet goloknja Liong Tho, dan Tio Poo poengoet ia sendiri poenja golok jang lebih doeloe terlepas dari tangannja, semoewanja dateng mengeroeboetin pada Pang Jan.
Pang Jan jang dikeroeboetin bikin perlawanan sembari memaki, tapi sedikit poen ia tida merasa takoet pada itoe tiga pendjahat, sabaliknja itoe tiga pendjahat poen tida pandang mata pada Pang Jan. Sembari bertaroeng Lou Khay menanja pada Pang Jan, bahoewa sama-sekali iapoenja kontjo-kontjo ada brapa banjak, soepaja gampang ditangkep semoewanja boewat pasrahken pada pembesar di ini tempat. Tapi Pang Jan tida