— 136 —
riboet. Penonton jang bernjali ketjil lantas pada lari menjingkir dengen kalang-kaboet.
,,Mana dianja ?" kadengeran satoe soewara menanja di sabelah loewar. ,,Masi ada di sabelah dalem; iaorang belon lari," saoet bebrapa soeara.
Itoe waktoe Lou Khay. Kee Sian dan Tio Poo mendesek masoek lebih doeloe, sasampenja ia berpaling pada semoewa pengikoetnja dan pesen iaorang djangan toeroen tangan doeloe, kamoe- dian ia balik memandang pada Liong Tho dan Yauw Beng.
,,Apa kaoe berdoewa ada toekang mendjoewal silat ?" menanja ia.
,,Ja, bener; kaoe ini inanoesia maoe apa ?" djawab Yauw Beng. ,,Kaoe ini ada saorang jang beroesaha boewat mentjari penghidoepan," menjelak Tio Poo, ,,mengapa katemoe moeka lantas sadja menga- loewarken omongan jang koerang-adjar ?"
,,Kaoe poenja omongan seperti kentoet sadja," berseroeh Liong Tho dengen goesar,,Siapatah djoega jang beroesaha boewat mentjari penghi- doepan? Kaoe tida sedilikin doeloe siapa ada- nja kaoe poenja kadoewa loya ini."
,,Apa? Loya ?" menjentak Tio Poo dengen goesar. Kaoe poenja engkoe maoe kasi labra- kan padamoe."
Sahabisnja berkata ia lantas berlompat menje- rang pada Liong Tho. Sabagitoe lekas ia berdiri dengen djedjak lantas ia menondjok pada itoe orang jang diserang. Liong Tho lantas samboet itoe kepelan dengen menjengkerem, sebab lebih siang Tio Poo soeda tarik poelang iapoenja ke- pelan. Begitoelah dalem ampat atawa lima djoe- roesan iaorang bertempoer. Tiat-thoei-ho lantas