Lompat ke isi

Halaman:Siauw Ngo Gie 01.pdf/75

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 74 —

Tie Hoa maskipoen teroes bertempoer, tapi ia soeda liat dengen teges apa jang soeda terdjadi. Dalem hatinja memoedji bahoewa ini orang sasoenggoenja ada mempoenja ilmoe kapandean jang sanget tinggi.

Heng Djoe Liong itoe tida ada kagoembirahan boewat bertanding teroes. Ia pikir paling betoel djika ia pandjangken kakinja boewat merat. Sahabis berpikir ia lantas poera-poera membatjok pada moesoehnja, tapi ampir dalem sa'at itoe djoega ia tarik kombali goloknja dan balikin badannja dan teroes maboer. Tapi itoe orang koeroes ketjil mengandang di iapoenja djalanan sembari menoeding dengen teloendjoeknja.

„Djangan lari !“ kata ia.

Tatkala ia maoe poeter haloean lari ka djoeroesan Barat, itoe orang koeroes soeda menoenggoe di sitoe. Heng Djoe Liong taoe, bahoewa tida gampang boewat ia melariken diri. Samentara itoe, Tie Hoa soeda dateng memboeroe dan membatjok padanja. Ia lantas egosin itoe batjokan. Tapi itoe orang koeroes lebih siang soeda mengandang lagi di hadepannja.

Heng Djoe Liong pikir, inilah ada satoe koetika baek boewat ia, sebab itoe orang koeroes sama-sekali tida bersendjata. Maka dalem sa'at itoe djoega ia lantas membatjok pada itoe orang jang mengandang, tapi dalem sakedjapan sadja itoe orang soeda linjap dari hadepannja, hingga iapoenja batjokan djato di tempat kosong. Sabagitoe lekas berkelit, Kok In Hoei lantas angkat sabelah kakinja menendang dan mengenaken Heng Djoe Liong poenja tangan kanan, lantaran apa golok jang ia pegang djadi terlepas dari pegangannja dan djato ka moeka boemi dengen soewara berkontrangan.