Halaman:Si Umbut Muda.pdf/98

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

didada — berkata ia kepada lakinja: „O tuan bapak si Gelang — itu serupa si Gelang Banjak — itu seroman anak kita; lihatlah ketengah djalan —pandanglah ke tengah lebuh!”

'Lah menengok bapak si Gelang — melihat ketengah lebuh — 'lah tampak si Gelang Banjak. Tertjengang bapak si Gelang — dipatut-patut dengan 'akal — tidak mungkin itu anaknja. Berkata bapak si Gelang: „Bingung benar malah 'kau — anak kita sudah — 'lah mati — masakan ia hidup pula. Penglihatan 'kau banjak nan seroman — penuh orang jang serupa.

Kalau boleh siput bertali
kuseret ketengah rimba.
Kalau boleh hidup dua kali,
kutimbang sekati lima!"

Berdjalan djua si Gelang — si Umbut berundung-undung — menempuh ranah Kampung Aur. 'Lah sebentar ia berdjalan — lepaslah dari Kampung Aur — tiba di Kampung Teberau — lalu naik ia sekali — ialah kerumah ibu si Umbut.

99