9. JANG HILANG SUDAH KEMBALI
Kalau boleh siput bertali,
kuseret ketengah rimba.
Kalau boleh hidup dua kali,
kutimbang sekati lima.
Kabar beralih tentang itu — sungguh beralih sanan djuga — beralih kepada si Umbut; tjukuplah tiga hari pepat — majat si Gelang dalam kubur — tumbuh mimpi oleh si Umbut. Apalah nan dimimpikannja — bermimpi kehilangan burung — berasian kehilangan destar. Terbangun si Umbut tidur — lalu djaga ia sekali — menangis mengesak-esak; baru sebentar ia menangis — tibalah pikiran masa itu — lalu turun ia sekali — pergi kesumur mentjutji muka — diambil air sembahjang — berbaljk keatas surau. Serta sudah ia sembahjang — bertanja ia kepada gurunja: „O guru, ja guruku! beri ma'af hamba oleh guru — beri ampun banjak-banjak! Apakah takbir mimpi hamba — hamba bermimpi malam tadi?”
Berkata guru si Umbut: „O bujung, si Umbut Muda! Apakah nan engkau mimpikan? — tjoba katakan kepada hamba — tjoba kabarkan djelas-djelas — supaja kulihat takbirnja.”
Mendjawab si Umbut Muda: „Mimpi hamba malam
87