Halaman:Si Umbut Muda.pdf/80

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

8. MAKAN HATI BERULAM DJANTUNG

Bakar rakit digunung Padang,
daun selasih bawa kepekan.
Sukar sulit kasih 'kan dagang,
awak kasih ia berdjalan.

Kabar beralih tentang itu — sungguh beralih sanan djua — beralih kepada si Umbut. 'Lah tiba ia dirumah — lalu naik ia sekali. Berkata si Umbut Muda kepada adik kandung diri: „O upik Puteri Rambun Emas — adik isikan malah bekal — hamba 'kan balik mengadji — tinggallah 'kau dirumah. Sebuah petaruh hamba — jang akan kaupegang teguh. Djika mati si Gelang Banjak — mati sepeninggal hamba — bawakan pajung pandji 'kau — bawakan kain 'kan kapannja — kuburkan kebukit Silanggung. Katakan begitu kepada bapaknja — kabarkan begitu kepada ibunja — katakan bahasa petaruh hamba!”

Mendjawah si Rambun Emas: „Djika itu tuan katakan — insja Allah baiklah tuan — petaruh hamba pegang erat — hamba genggam teguh-teguh!”

'Lah berdjalan si Umbut Muda — 'lah sehari ia berdjalan — tjukup tiga hari penuh — tiba ia disurau gurunja — nan bergelar Tuanku Imam Muda — 'lah mengadji ia disana.

Terkabar si Gelang Banjak — tidak lama antaranja

Tjerita Si Umbut Muda  6

81