Halaman:Si Umbut Muda.pdf/77

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ditanam aur ditebing,
oleh poan bengkuang djua.
Sajang tiap helai bulu,
kasih mendjadi darah daging,
oleh tuan terbuang sadja.

Dengarkan benar oleh tuan:

Mengabut api Pulau Pundjung,
orang membakar rimba raja.
Maksud hati hendak bergantung,
tuan enggan, apakah daja?

Hamba sungguh hendak menurut — tuan tak mau membawa; bawalah pantun hamba ini — simpul didalam ikat pinggang — bungkus didalam sudut destar — letakkan benar dalam hati:

Serindit mati tertatal,
mati terpulut dalam padi.
Sedikit tuan tentu menjesal,
tidak dimulut, didalam hati.

Kebalai nan sekali ini,
kebalai tak membeli lagi.
Bertjerai nan sekali ini,
kita ta'kan bersua lagi!”

Berkata si Umbut Muda:

„Djika adik mandi dahulu,
bergosok dengan daun lada.

78