5. DIRAJU TALANG PERINDU
Aur ditanam betung tumbuh,
paring diparak si Gumanti,
Asal hati sama sungguh,
kering lautan kita nanti.
Berdjalan si Umbut Muda — berdjalan pergi kepantjuran — kelubuk si Gelang Banjak, 'Lah serentang perdjalanan — 'lah dua rentang perdjalanan — tjukup tiga rentang pandjang — hampir makin 'kan dekat — dekat hampir 'kan tiba; 'lah dia disana — dilubuk Pantjuran Radja — dilubuk si Gelang Banjak — nan berbatua suasa — nan berpantjuran gading gadjah — nan berdinding tjermin gedang — airnja bagai mata kutjing. Berpuput si Umbut Muda; hari itu hari Djum'at — sedang tengah hari tepat — sedang buntar bajang-bajang — sedang litak-litak andjing — sedang kenjang-kenjang pipit — sedang lengang orang — dikampung sedang ramai orang dipekan — sedang sunji senjap unggas — sedang si tjindai bergelut. Bunji puput bagai mengimbau — bagai bunji orang memanggil — bunji menjusut awan biru — bagai bunji rebab dan ketjapi-bagai bunji gung dengan telempong — bunji tjanang dipukul djauh; kadang-kadang bunji diawan — kadang-kadang bunji dalam tanah.
Si Gelang Banjak sedang bertenun — bertenun dibawah lumbung — tersirap darah didada — 'lah mengen-
45