Halaman:Si Umbut Muda.pdf/42

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

„Bujung, apa nan engkau buat — bujung, apa nan engkau kerdjakan — bujung, mengapa engkau ini?”

Mendjawab si Umbut Muda: „Djika itu ibu tanjakan — hamba sedang membuat puput. Djika ada malu'kan terbangkit — djika ada malu'kan terhapus — hamba'kan pergi kelubuk — kelubuk Puteri Gelang Banjak.”

Berkata ibu si Umbut: „Bujung, usah engkau pergi — anak orang 'kan demam-demam — anak orang 'kan terkedjut-kedjut — anak orang lemah semangat!”

Mendjawab si Umbut Muda: „Ibu tak tahu dimalu — ibu tak tahu disakit; benar tebal telinga ibu — tidak patut ibu tegahkan — tidak patut ibu larangkan — tak lajak ibu tahani. Pikirkan benar oleh ibu — menung-menungkanlah dahulu! Tak mengapakah itu oleh ibu? Dengarkan benarlah oleh ibu:

Rumah gedang bertingkap tidak,
dimanalah angin 'kan lalu,
entah djika diliang lantai.
Hati bimbang bersingkap tidak,
siapalah orang akan tahu,
entah djika orang jang merasai.

Terhadap kepada badan hamba — sedjak mendengar kata si Gelang — tidur nan tidak terlelapkan — makan nan tidak termakankan — duduk tak dapat disenangkan; lamun nan sekali ini — biar hilang njawa badan — biar putus nan genting — biar hilang nan berketak — biar hamba tjoba benar:

Belalang terbang melajang,
terbangnja berapi-api.
Esa hilang, kedua terbilang,
namanja anak laki-laki!”

43