Halaman:Si Umbut Muda.pdf/29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Berkata si Umbut Muda: „O ibu, ja ibuku! katakan benar oleh ibu — kabarkan benar semuanja — apakah kata nan diterima — apakah kata si Gelang Banjak — supaja senang hati hamba. Apa benar nan dienggankan — maka djadi demikian benar?”

„O bujung, dengarkan bujung!” katanja ibu si Umbut. „Lamun setahun dua ini—dia belum akan ber-djundjungan—belum ia akan bersuami—belum terniat hendak berkawan — ia akan meranda sadja. Begitu benar buah katanja — begitu benar buah tuturnja. O bujung, anakku kandung — sungguhpun begitu nan bersua — dengarkan pula kata bunda:

Anak buaja gulung tenun,
masuk kuala Inderapura.
Apakah daja untung belum,
nantikan sadja ketikanja.

Kota Sabak menghadap Tiku,
Tiku menghadap Kotatengah.
Sedang tidak sabar dahulu,
nantikan sadja gerak Allah.

Tak djarak bengkudu lagi,
belum pandan akan bergagang.
Tidaklah niat itu lagi,
belum badan akan tergemang.[1]

usah hati diperusuh — usah hati diperisau — usah bujung tjemas lagi.”

Mendjawab si Umbut Muda: „Benar pula kata ibu


  1. 'Tjemas dan ngeri.

30