Halaman:Si Umbut Muda.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Mendjawab ibu si Umbut:

„Maka tidak terdjalakan,
tindih bertindih kaki dulang.
Maka tidak terkatakan,
kakak pemilih kata orang!”

Dengarkan sebuah lagi!

„Lalang di Kota Pandjang,
dipintal dikebat empat.
Dirantang runding akan pandjang,
elok dipintal supaja singkat.

Benar disini surat nahu,
kalam tersisip atas kasau.
Benar disini burung mau,
hati berahi hendak mentjekau.”

Berkata ibu si Gelang:

„Beringin diatas gunung,
uratnja berkelok-kelok.
Kalau ingin kakak di burung,
tjarilah getah nan elok.

Uratnja berkelok-kelok,
lalu ke si Kuran-kuran.
Kalau dapat getah nan elok,
unggas 'lah sudah ketahuan.”

Mendjawab ibu si Umbut:

„Lalu ke si Kuran-kuran,
berdjalan menempuh semak.
Unggas 'lah sudah ketahuan,
nanti kurantjungkan demak.”

24