Halaman:Si Umbut Muda.pdf/17

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Gila sipasin gila,
digila si tawang-tawang.
Gila si malim gila,
digila lapik sembahjang.

Berburu ke Padang Datar,
kenalah rusa belang kaki,
berlimau purutlah dahulu.
Berguru kepalang adjar,
bak bunga kembang tak djadi,
berbalik surutlah dahulu !”

Tumbuh malu si Umbut Muda — peluh'lah menganak sungai — mengalir ketulang punggung; mukanja merah-merah padam — napas sudah besar ketjil. Ber-kata si Umbut Muda — berkata kepada gurunja: „O guru, udjarku, guru, ma'af djua hamba minta — ampun djua hamba ini — ampunilah banjak-banjak — berbalik pulang hamba dulu — tak guna hamba disini:

Tak alu sebesar ini,
Alu tertumbuk ditebing,
kalau tertumbuk dipandan,
boleh ditanami tebu.
Tak malu sebesar ini,
malu tertumbuk dikening,
kalau tertumbuk dibadan,
boleh ditutup dengan badju."

Berkemas si Umbut Muda — bersiap hendak ber-djalan — turunlah ia kedjandjang.

Berkata guru si Umbut: „”Bujung, tunggulah agak sebentar — nanti dulu seketika — tunggulah helat sampai habis — makan minum malah dahulu !”

18