Halaman:Si Umbut Muda.pdf/112

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

11. PENUTUP

Makan djangan beremah,
kepiring tuangkan bubur.
Didunia hidup serumah,
diachirat mati sekubur.

'Lah pulang helat nan banjak — 'lah tinggal si Umbut Muda — berdua dengan si Gelang Banjak. Habis hari berbilang pekan — habis pekan berbilang bulan — tjukuplah tiga bulan pepat —terkira pula oleh si Umbut — hendak pulang kekampungnja — keranah Kampung Teberau. Berkata si Umbut Muda: „O adik Puteri Gelang Banjak — dengar benarlah oleh kau! 'Lah lama kita disini — hamba ingin hendak pulang — hamba terkenang dikampung hamba — marilah kita pergi kesana — kerumah Kampung Teberau — pergi bertemu dengan si Rambun."

Mendjawab si Gelang Banjak : „Djika itu tuan katakan — tidak hamba akan bertangguh — kebarang empat udjar tuan — kebarang tempat tuan bawa — hamba tidak mendua hati. Hanja sedikit pinta hamba — berkata tuan sepatah —berkabar tuan sedikit — minta izin malah dahulu — kepada ibu bapak kita — supaja senang hati beliau!”

Mendengar kata demikian — didapatkan ibu dan bapak; berkata si Umbut Muda: „O ibu, dengarkan

Tjerita Si Umbut Muda

8

113