Halaman:Si Umbut Muda.pdf/105

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

gesa. 'Lah serentang perdjalanan — 'lah dua rentang perdjalanan — dekat semakin 'kan hampir — hampir dekat 'kan tiba — tibalah ia tengah halaman — lalu naik ia sekali. Berkata bapak si Gelang: „Mana anakku keenamnja — mari kalian semuanja — djelanglah karib baid kita — sekalian sanak saudara — minta tolong sungguh-sungguh — apa nan kurang suruh tjari — kita akan berhelat gedang — mengarak Puteri Gelang Banjak — dengan bujung si Umbui Muda. 'Lah hidup ia kembali — dirumah si Rambun dia kini — diranah Kampung Teberau — 'lah kawin ia tadi pagi.”

Mendengar kata demikian — sukalah puteri nan berenam — riang jang bukan alang-alang — lalu berdjalan turun sekali dibawa untjang berisi — memanggil sanak saudara — meminta tolong akan berhelat.

Akan bagaimana pula lagi — datanglah orang nan banjak — keranah si Gelang Banjak — habis bekerdja semuanja — ada pegangan masing-masing. 'Lah sehari dua hari — tjukup ketiga harinja — hasil semua pekerdjaan. Berdjalan bapak si Gelang keranah Kampung Teberau — mendjemput si Umbut Muda — dengan Puteri Gelang Banjak. 'Lah sebentar ia berdjalan — 'lah dua bentar ia berdjalan — tibalah ia dirumah si Rambun — lalu naik ia sekali. Ada sebentar tengah rumah — berkata bapak si Gelang: „Mana bujung Umbut Muda — maka hamba datang kemari — mendapati djandji nan dahulu — mendjemput kalian keduanja — serta ninik dengan mamak — baik imam dengan chatib — laki-laki perempuan — seranah Kampung Teberau — melepaskan niat nan dahulu — menjampaikan maksud tempoh hari; djika boleh permintaan hamba — kini djua kita berdjalan!”

106