Halaman:Si Umbuik Mudo.pdf/78

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

takutkan, sungguh takut denai pulang, maka badan denai ragu, maka badan denai susah, takut bapak akan marah, takut amai akan marah.” Berkata si Umbuik Mudo, “Duhai Upik Puti Galang Banyak, apakah yang adik risaukan, apakah yang adik takutkan, mengapa bapak akan marah, mengapa amai juga marah, apa yang mereka marahkan, katakanlah kepada Denai.” Menjawab Galang Banyak, “Tengkuluk bersudut empat Tengkuluk anak orang Batang Kapas; Yang dijolok tidaklah dapat Penjolok tinggal pula di atas. Denai sudah pergi ke sumur, membawa labu dan perian, jangankan air yang terbawa, perian malah habis pecah, labu malah habis remuk, gayung malah hilang lenyap. Kalau datang usut periksa, dari bapak dan amai denai, apakan tenggang badan denai, apalah akan jawab denai, itulah yang denai menungkan, itu yang lebih denai rusuhkan.” Mendengar perkataan itu, menjawab si Umbuik Mudo, “Itu tak usah adik risaukan, jika bertanya bapak dan amai, adik jawablah baik-baik, pandai-pandai adik berkata, kalau cemas alamat mati badan kita, hampir kita tidak bersua. Katakan, “Denai melihat kuda bertanduk, kuda menyipak ke belakang, karena lari perian pecah, itu sebab labu remuk, gayungpun hilang entah kemana”, katakan saja seperti itu, jangan adik ubah-ubah, bapak tidak akan marah, amai pun tidak akan marah. Dari Sunuruik ke Sitingkai Dari Simabur hendak ke kanan Tupai melompat melampaui; Jika dipindah usah diungkai Jika membuhul usah mengesan Pandai-pandai bermain budi. 67