Halaman:Si Umbuik Mudo.pdf/40

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

Sudah dilihat ke pintu Amai si Umbuik lah yang datang. “Duhai Amai tuan Umbuik Mudo,” sapa Puti Galang Banyak, “Cempedak di tengah halaman Dijuluk dengan empu kaki; Janganlah lama tegak di laman Itu cibuk cucilah kaki.” Lalu naik amai si Umbuik, sebentar di tengah rumah, dua bentar pula lamanya, duduk bersirih-sirihan, makan sirih sekapur seorang, habis manis sepah dibuang, kelatnya tinggal di kerongkongan, perisa habis tertelan, sarinya naik ke ubun-ubun. Sedang baik penuturan, sedang tepat perkiraan, sedang dapat agakagak, dikemukakanlah rundingan, dimulai dengan penuturan, berkata amai si Umbuik, “Bukan denai Kinari saja Kinari anak orang Padang; Bukan Denai kemari saja Besar maksud hendak dijelang.” Menjawab Amai si Galang, “Jika ikan sudah terkilat Mengapa tidak dijalakan Jika memang sudah ada niat Mengapa tidak disampaikan.” Menjawab Amai si Umbuik, “Ikan terkilat jala tampak Jala terendam masuk tepian Payah dibawa saja; Niat besar tersampaikan tidak Berbuah simantuang jantang Beruk payah memandang saja. 29