Halaman ini telah diuji baca
PERGI MENGAJI
Hari yang sedang tengah hari, sedang bergelanggang matahari, sedang bulat bayang-bayang, sedang lindung saliguri, sedang litak letai anjing, sedang istirahat orang di ladang, sedang hening-hening unggas, sedang lengang orang di kampung, sedang ramai orang di pasar.
Pada masa itu, teringat oleh amai si Umbuik Mudo, berpantun-pantun sendirian, apakah bunyi pantunnya,
“Si pala buah Si pala
Diambil orang lalu;
Badan ibu bertambah tua
Anak yang belum berilmu.
Agar dua pantun seiring,
“Teratak talut-talutan
Terletak di dalam padi;
Oi anak, kemari Denai katakan
Agar anak bisa diajari.”
Turunlah si Umbuik Mudo, dari anjungan mahligainya, begitu tiba Ia bertanya, “Duhai Amai denai, apakah kabar dan berita?”