Halaman:Si Umbuik Mudo.pdf/118

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

JANJIAN

Kabar beralih tentang itu, beralih pada si Umbuik Mudo, sudah sampai Ia di rumah, langsung naik seketika, berkata si Umbuik Mudo, “Oi Upik Puti Rambun Ameh, adik isikanlah bekal, kakak akan kembali mengaji, adik tinggallah di rumah. Ada satu pesan kakak, adik ingat baik-baik, jika mati si Galang Banyak, mati sepeninggal kakak, bawakanlah payung panji, bawakan kain untuk kafannya, katakan begitu pada amainya, sampaikan itu pesan kakak.” Menjawab Rambun Ameh, “Kalau begitu kata tuan, insyaallah baiklah itu, denai ingat baik-baik, denai pegang teguh-teguh”. Lalu berjalan Si Umbuik Mudo, cukup tiga hari genap, sampailah di surau gurunya, yang bergelar Tuanku Imam Mudo, mengajilah si Umbuik di sana. Sepeninggal si Umbuik Mudo, sakitlah si Galang Banyak, lebih parah dari sebelumnya, banyaklah tawa yang dipakai, obat sudah sepenuh rumah, tawa sudah bercawan-cawan, usahkan sakit yang kan sembuh, malah semakin bertambah parah.

107