Halaman:Si Umbuik Mudo.pdf/114

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

Maksud hati hendak berdukung Tuan enggan apalah daya. Denai tunggang hendak menurut, Tuan tak mau membawa, dengarkan oleh Tuan pantun denai, buhul di dalam ikat pinggang, bungkus di dalam sudut destar, letakkan benar dalam hati. Ke pekan sekali ini Ke pekan tidak membeli lagi; Berjalan sekali ini Mungkin tak kan bersua lagi.” Berkata si Umbuik Mudo, “Kalau adik mandi dahulu Bergosok dengan daun lada; Kalau adik mati dahulu Nantikan denai di surga. Menjawab si Galang Banyak, “Alhamdu di surat Nahu Dibaca khatib si Nur Alam Di balikPadang Sira; Sedang di dunia sudah tiada Di akhirat wallahu alam Musim pabila kan bersua.” Berkata si Umbuik Mudo, “Tutuhlah limau ini Tak kan lama rimbun lagi; Pandangilah anak dagang ini Tak kan lama tampak lagi.” Satu pantun lagi adik kandung, Jangan dihisap minum talang Kalau dihisap ditapisi; 103