Halaman:Si Umbuik Mudo.pdf/102

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

“Dipikat balam dengan balam Jarak tak tuan pilinkan; Penyakit semakin dalam Obat tak tuan kirimkan.” Si Umbuik Mudo lalu menjawab, “Yang tidak kincir dikincut Di mana akan boleh benang; Yang tidak Denai dituntut Di mana duduk akan senang. Dengarkan sebuah lagi, Hendak jerat dipilinkan Entah rantai yang tidak; Ada obat denai kirimkan Entah sampai entah tidak.” Galang Banyak pun berkata, “Meski jerat denai pilinkan Pandan terhampar di seberang; Meski obat Tuan kirimkan Badan bertemu baru senang.” Setelah lama berbalas pantun, setelah puas bertutur-tutur, duduklah si Umbuik Mudo, di manakah Ia duduk, duduknya di kepala jenjang, melihat hal demikian, berkata si Galang Banyak, “Duhai bapak kata denai, Bapak lihatlah ujung pangkal, perhatikanlah hilir mudik, sudah benarkan duduk orang, yang di tengah mungkin di tepi, yang di tepi mungkin di tengah.” Mendengar kata demikian, berdirilah bapak si Galang, dipandang hilir dan mudik, nampaklah si Umbuik Mudo, duduk di kepala jenjang, lalu diturut oleh Bapak si Galang Banyak. “Duhai buyung si Umbuik Mudo, pindahlah buyung duduk, 91